Jarang-jarang mau baca novel haha.
Kali ini mau sekedar berbagi cerita tentang novel yang saya baca. Awalnya ngga ada niatan beli ini novel. Beberapa kali liat novel pulang di gramedia, pas lagi bingung mau beli apa, ya udah beli ini aja. Gara2 penasaran sama tereliye. Dan lebih lucunya lagi, saya beli novel ini gara-gara background cerita awalnya dipedalaman sumatera, eh ternyata di sumatera selatan. Tahu karena Tere Liye asalnya dari sumatera aja. Akhirnya beli deh.
Novel ini mencerita kan tentang si babi hutan, panggilannya Bujang. Seorang anak pedalaman yang berasal dari keluarga miskin. Karena persahabatan antara Tauke dan Bapaknya akhirnya ia diangkat sebagai anak tauke dan diajak tinggal bersamanya ke ibu kota provinsi. Dari situ dimulai ceritanya untuk menjadi seorang tukang pukul.
Banyak lika-liku di novel ini. Mulai dari kegembiraan, semangat, bahkan kesedihan bercampur. Aksi perkelahian dan pertempuran pun ada. Background ceritanya pun tak biasa karena menceritakan sisi gelap dunia. Bagus deh pokoknya.
Bagaimana kesan saya mengenai novel ini?
Saya ternyata salah paham, saya kira novel ini menceritakan kepulangan orang ke rumahnya, bagaimana dia menuju kesana, kisah-kisahnya. Ia memang tidak salah paham juga, namun ternyata genre yang dipakai novel ini adalah genre heroik/action. Aksi-aksi petarungan, tidak seperti yang saya kira, namun ceritanya menarik.
Sebagaimana novel tere liye lainnya, menurut saya novel ini mudah dicerna. Saya tak perlu berpikir keras untuk memahami apa yang terjadi. Tapi tidak seperti arus, karena pola pembacaan novel ini kebanyakan menggunakan trik kilas balik. Jadi sepanjang cerita saya bisa bilang, “Ohh, ternyata seperti itu, Ohh, ternyata orang itu adalah … ”
Apakah novel ini bisa dibilang worthed, bisa jadi. Dengan kemampuan menulis yang luar biasa dari tere liye. Perjalanan pulang ini sangat menarik.
Catatan Masdimas 
Tinggalkan komentar