Hello guys, sudah lama saya tidak membuat postingan. Dengan kesibukan bekerja, membuat saya tak terpikirkan lagi untuk mengetik satu kata pun. Sekarang saya kembali lagi. Alasan saya kembali, karena diri ini ingin menyampaikan apa yang ada dalam benak saya.
Lion JT 610 – PK LQP
Tragedi yang cukup membuat saya sadar. Mengapa? baik saya akan menceritakan awal mengapa tragedi ini cukup mengambil perhatian saya.
Hari itu senin, tanggal 29 Oktober 2018. Seperti biasa, kebiasaan saya akhir-akhir ini suka bangun siang. Sekitar pukul setengah 7 pagi, saya bangun kesiangan, belum sholat subuh lagi. Hal yang pertama saya lakukan ketika bangun adalah mengecek HP. Dengan keadaan setengah sadar, saya melihat ada berita kalau tidak salah dari detik.com bahwa Lion JT-610 hilang. Pikiran saya, ah palingan bentar lagi ketemu. Iya sudah, saya menutup HP, lalu mengambil wudhu untuk sholat subuh. bla, bla bla… saya mengabaikan berita itu, lalu mandi, lalu berangkat ke kantor. Hari itu, suasana cukup nyaman, karena habis hujan lebat semalam.
Di kantor, semuanya terlihat normal seperti biasanya. Saya masih mengabaikan berita tadi. Lalu, ada rekan kerja saya yang membicarakan mengenai hilangnya pesawat lion. Selanjutnya, saya mulai tertarik untuk menelusuri kejadian ini. Lalu kemudian, rekan kerja tersebut bilang kalau ada beberapa orang dari kantor kami yang termasuk ke dalam penumpang pesawat yang hilang tersebut. Setelah itu, saya mulai sadar, kalau kejadian ini tidak main-main. 189 penumpang dan awak kabin bisa menjadi korban dari hilangnya pesawat penumpang tersebut.
Kejadian ini cukup menarik perhatian saya mengingat banyak yang menjadi korban adalah para pekerja. Ia, pekerja yang biasa melakukan aktivitas PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad). PJKA adalah istilah untuk mereka yang kerja jauh dari keluarga. Mereka terbiasa pulang setiap satu sampai dua minggu sekali. Saya mulai terbiasa dengan aktivitas ini mengingat banyak organisasi dimana saya bekerja selalu merotasi pegawainya. Banyak dari pekerja tidak mesertakan keluarga mereka ke lokasi kerja. Fakta tersebut bagi saya cukup menyedihkan. Bagaimana nasib keluarga, terutama anak yang jauh dari orang tuanya. Cukup disini, karena sudah out of topic.
Dari cerita tersebut, saya merasa baper dengan kejadian ini. Sampe sekarang. Melihat foto sebelum kejadian. Foto mereka berpisah dengan keluarga dan pasangan, foto mereka selfie sebelum berangkat kerja, foto screenshot whatsapp, foto foto itu.
Saya turut berduka dan berharap agar keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan. Saya juga memohon maaf, saya bukan bermaksud menyinggung atau membuat keluarga korban menjadi sedih. Saya mohon maaf.
Bagi saya, setelah itu, saya agak merasa cukup trauma naik pesawat. Padahal pesawat, si burung besi, adalah transportasi favorit saya. Maskapai lion tentu menjadi favorit saya, harga yang murah dan bersahabat. Meski sering delay, namun saya perhatikan, lion air cukup aman, karena jarang kejadian aneh-aneh, paling cuma bikin kesal penumpangnya lewat delay. Apalagi tahun ini, saya cukup sering wara wiri pakai lion. Namun setelah kejadian ini, banyak orang-orang disekitar saya menyarankan untuk jangan sering-sering wara-wiri. Iya oke, aku bisa paham itu, dan akan saya lakukan itu. Tapi saya juga tidak bisa begitu, jika ada tuntutan pekerjaan. tentu saya harus lakukan.
Tentu, takdir adalah rahasia tuhan. Kemanapun kita pergi, takdir akan menemui. Kejadian ini juga mengingatkan saya untuk mempersiapkan bekal menuju akhirat. Istilahnya, jika dikaitkan dengan ini. Sebenarnya, saya tak usah merasa takut, saya harus meyakinkan diri, ketakutan dan trauma melalui penghindaran bukan solusi. Hanya sia-sia dan memberi dampak buruk.
Saya harap diri saya dan teman-teman sekalian tidak takut dan trauma naik pesawat. Karena dengan berada diketinggian itu, bisa menyadarkan betapa kecilnya diri kita ini, apalagi dihadapan tuhan.
Saya mengharapkan penyebab kejadian ini bisa diusut tuntas dan jelas, diungkapkan secara sejujur-jujurnya, agar tidak terjadi lagi hal-hal yang memilikukan ini.
Terima kasih kepada para spotter yang telah mengabadikan gambar-gambar ini.
Perasaan saya tak bisa diungkapkan melihat gambar ini.
Catatan Masdimas 
Tinggalkan komentar